Rabu, 28 Oktober 2015

Keunggulan Dan Manfaat Belajar Karate

Keunggulan Dan Manfaat Belajar Karate :

Disamping metoda dan system latihan yang terstruktur dengan baik dan teratur juga lebih menitik beratkan pada disiplin dan santun, rasa saling menghormati dan menyayangi antar sesama, dan memiliki ska OSH !! yang artinya sikap selalu siap dalam kondisi dan situasi yang bagaimanapun juga tidak ada istilah menyerah, inilah salah satu keunggulan dan manfaat belajar karate bila dibandingkan dengan olah raga lainnya.
Untuk mempertahankan diri dari segala kejahatan yang setiap saat akan mengancam kehidupan juga sangat tepat, karena dalam olahraga karate dipelajari bagaimana kita harus bertahan dan kapan saatnya kita harus menyerang, lawan tidak boleh dicari tapi kalau datang juga harus dihadapi.
Dalam hal pengembangan diri untuk menorah prestasi olahraga karate juga merupakan wadah yang tepat, karena karate dipertadingkan di tingkat PORPROV, PON, SEA GAMES dan ASEAN GAMES.

Selasa, 27 Oktober 2015

Minggu, 18 Oktober 2015

Pisang Nutrisi Tepat untuk karateka

Pisang Nutrisi Tepat untuk karateka

Buah Pisang yang kita kenal sehari-hari sebagai hidangan penutup, ternyata mempunyai mamfaat dan khasiat yang besar pada kita, khususnya bagi para karateka atlit atau non atlit. Dalam buah pisangmisalnya pisang raja terdapat kandungan-kandungan kimia yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami yang aman bagi tubuh. Kandungan-kandungan kimia tersebut yaitu gula (glukosa, fruktosa, dan sukrosa), trypthopan, piridoksin, ferrum, potassium, serotonin, dan riboflavin. Kandungan gula yang terdapat dalam buah pisang raja menyimpan banyak sumber kalori tubuh yang berguna untuk memulihkan tenaga para atlet. Kandungan trypthopan dalam pisang raja memiliki kemampuan untuk menormalkan fungsi sistem syaraf dan pembuangan. Piridoksin yang terdapat pada pisang raja memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkat glukosa darah.Kandungan ferrum yang terdapat pada pisang raja berfungsi untuk merangsang produktivitas hemoglobin (Hb). Potasium padapisang raja memiliki peranan penting dalam pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet karena kandungan potasium ini memiliki kemampuan untuk mengatur tekanan darah, mengurangi risiko darah tinggi, mempertajam kefokusan mata, menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak, dan mengendalikan kadar cairan tubuh para atlet. Serotonin yang terdapat pada pisang raja berfungsi dalam mengatur beban ketegangan yang dialami para atlet saat menjalani pertandingan karena kandungan kimia ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan tekanan perasaan agar menjadi lebih rileks dan terkendali, sedangkan kandungan riboflavin pisang raja berfungsi dalam mempertahankan aktivitas kerja sistem syaraf dan meningkatkan konsentrasi para atlet. Pemanfaatan buah pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan mengubahnya dalam bentuk juice. Hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat dan efektif oleh tubuh.
Berdasarkan mekanisme kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada buah pisang raja seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buah pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai doping alami yang aman bagi tubuh serta tidak memiliki efek buruk bagi kesehatan para atlet selama dikonsumsi secara wajar.
Penggunaan pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan cara mengubahnya dulu dalam bentuk juice. Menurut John Heinerman dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Juice, hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat oleh tubuh. Dengan penyerapan yang cepat tersebut, maka proses penyerapan energi dan mineral-mineral penting bagi tubuh yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet akan dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tubuh.
Cara pembuatan juice pisang raja adalah sebagai berikut.
1. Sediakan alat (blender, pisau, gelas takar) dan bahan (1 buah pisang raja yang sudah masak,
    200 ml air putih).
2. Tuangkan 200 ml air putih ke dalam blender.
3. Kupas kulit pisang raja dan potong dalam beberapa bagian.
4. Masukkan potongan pisang raja dalam blender dan mulai pemblenderan.
5. Tunggu sampai 1 menit dan setelah selesai juice pisang raja dapat disajikan sebagai
    minuman doping alami yang aman bagi tubuh.
 Demikianlah khasiat dari buah pisang, penulis sendiri sudah pernah mengalami efek dari buah tersebut, waktu itu seharian saya makan pisang Raja saja tanpa makan nasi dan lauk pauk. Saya memakan buah pisang yang agak keras, kenyal dan tidak terlalu mentah, matang, serta manis. Buah tersebut lumayan besar untuk ukuran buah2 pisang pada umumnya. Setelah penulis menghabiskan beberapa pisang sampai kenyang ternyata penulis merasakan efek kenyang beberapa jam tanpa mau lagi mengkonsumsi nasi, kemudian disaat yang sama penulis merasakan lebih bertenaga dan lincah, badan lebih nyaman dan tenang, perut adem dan fikiran lebih fokus. Itulah khasiat yang penulis rasakan, ayo siapa yang mau merasakan lagi khasiat buah pisang?
POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA

7 Alasan Penting Berlatih Kihon secara Konsisten

7 Alasan Penting Berlatih Kihon secara Konsisten


 Kihon adalah suatu gerakan dasar dalam Karate atau unsur  terkecil sebagai dasar dari terbentuknya suatu teknik,  yang biasanya berupa   dari rangkaian dari beberapa buah teknik terkecil tadi.  Dalam Pencak Silat Kihon bisa disamakan dengan istilah jurus Tunggal. 
Sebelum dan sehabis pulang kerja biasanya Penulis meluangkan waktu untuk latihan Karate di rumah  selama 1 jam lamanya (total latihan rata-rata 2 jam perhari). Lumayan toh untuk  orang sibuk seperti saya hehehe..  Biasanya sore itu penulis mengawali latihan dengan berlatih Kihon selama kurang lebih 30 menit.  Tapi entah kenapa sepertinya  hari itu penulis malas sekali untuk berlatih Kihon, penulis ingin langsung beralih ke latihan teknik –teknik baru yang Penulis sukai dan penulis memang penasaran akan teknik-teknik tersebut.  Baru terlintas pikiran yang demikian tiba-tiba sayup-sayup terdengan suatu obrolan seorang bocah laki-laki dengan ayahnya yang dapat benar-benar mengubah niat saya sebelumnya untuk tidak melakukan latihan Kihon sore itu. Begini percakapannya:
Anak :  ”Yah kenapa aku selalu diberi PR oleh bu Guru tentang hitung-hitungan terus, padahalkan aku jago Matematika , apa enggak ada yang lain, aku bosan yah !!!
Ayah :  ”PR hitung-hitungan sebenarnya untuk melatih keterampilan kamu agar mahir dan semakin menjadi lebih pintar, karena berlatih hitung-hitungan adalah dasar dari modal kamu untuk memecahkan soal-soal Matematika yang lebih sulit lagi.” Katanya kamu mau jadi seorang insinyur yang pandai membuat mesin-mesin canggih? Jika kamu mau menjadi seorang insinyur, maka hitung-hitungan adalah makanan mereka sehari-hari, mereka harus pandai dalam hal ini dulu sebelum dapat memecahkan persoalan lain yang lebih rumit lagi.
Anak  :  ”Oh gitu ya Yah, emang cita-citaku kepingin menjadi insinyur yang sukses, baiklah kalo begitu saya akan mengerjakan seluruh latihan hitung-hitungan yang ditugaskan oleh bu guru dengan baik.
Percakapan itu membuat saya terenyah. Tiba tiba saya teringat kata-kata Senpai saya dahulu, waktu saya baru mulai belajar Karate, tentang pentingnya latihan Kihon untuk semua tingkatan atau jenjang Para Karateka. Menurut Senpai saya  ada 7 mamfaat penting dari latihan Kihon berulang-ulang yaitu:

  • Melatih Kihon  sebenarnya adalah memperkuat, meningkatkan, dan mempertahankan   daya reflek, kekuatan,  anggota tubuh yang akan digunakan untuk senjata membeladiri.
  • Memperkuat, meng efisienkan, dan mempertajam focus tenaga yang digunakan untuk memukul , menangkis  maupun menendang
  • Memantapkan koordinasi gerakan bagian-bagian tubuh yang akan digunakan sebagai senjata dan perisai (menangkis).
  • Mempertajam gerakan dasar, sehingga dapat bekerja dengan baik (lebih cepat, berirama , stabil, dan yang paling penting mempunyai bentuk yang benar sehingga dapat menghindari cedera).
  • Menyempurnakan gerakan-gerakan teknik dan Kata, apabila Kihon tersebut digabungkan menjadi rangkaian teknik atau kata. Ibaratkan Kata adalah sebagai busur panah, sedangkan anak panah, berikut ujungnya yang runcing  dan kuat adalah Kihonnya. Sebuah alat panah tidak dapat menghasilkan tembakan yang menghasilkan damage yang besar (menusuk Kijang) jika anak panahnya tidak kuat (keras) , atau gampang patah, misalnya anak panahnya terbuat dari lidi tipis maka sebelum dia menembus kulit kijang, tentunya anak panah tersebut akan hancur ketika mengenai kulitnya, tetapi bila anak panahnya kuat (terbuat dari kayu jati atau besi) maka kulit rusa atau kijang, bahkan tulangnyapun dapat tertembus oleh anak panah tadi. Bisa dibayangkan kalau Kihon kita begitu powerful  dan jika  dirangkaikan menjadi sebuah gerakan Kata maka yang dapat terlihat dan rasakan adalah seperti mempunyai sebuah alat/ mesin  senjata  dashyat yang paling mematikan dan  efisien.
Secara Psikologis keuntungan berlatih Kihon adalah :

  • Dengan berlatih kihon berulang-ulang maka sebenarnya mengingatkan kita pada waktu pertama kali kita mulai belajar Karate. Saat-saat itulah yang membuat kita sangat antusias sekali terhadap Karate. Oleh karena itu mamfaat secara psikologis berlatih Kihon secara berulang-ulang adalah untuk mengingatkan diri kita agar selalu mawas diri agar tidak sombong, selalu rendah hati dan selalu konsisten dalam berlatih.
  • Latihan Kihon adalah menu wajib sebelum kita beralih ke Latihan inti, jadi mamfaatnya secara psikologis disini adalah mendidik kita supaya selalu suka bekerja keras, konsisten, disiplin dan pantang menyerah.


Akhirnya sore itu saya lewati dengan melakukan latihan Kihon dahulu, sebelum akhirnya melakukan latihan-latihan yang lain, sama seperti hari-hari sebelumnya atau kebiasaan yang penulis lakukan sebelumnya. 

POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA

Ujian Membidik Sasaran Target Tendangan dengan Akurat, Cepat, dan Tepat dengan Papan Demo Kayu

Ujian Membidik Sasaran Target Tendangan dengan Akurat, Cepat, dan Tepat dengan Papan Demo Kayu


Seringkali para praktisi seni Beladiri ingin menguji ketepatan serangan gerakan tendangannya kepada objek sasaran yang dituju. Hal ini diperlukan  untuk menguji timing yang tepat untuk menendang, penyaluran tenaga yang terfokus, kecepatan tendangan, dan ketepatan tendangan untuk  mengenai titik objek sararan yang dituju. Seringkali aktifitas ini dilakukan dengan menggunakan alat/objek sasaran  berupa papan kayu, genteng dan lain-lain.  Aktivitas ini telah menjadi suatu ritual kebiasaan yang wajib dilakukan oleh si praktisi yang relatif  telah  lama dalam melakukan latihan beladirinya. Serasa ada yang kurang jika tidak mencicipi ujian atau latihan ini. Bila objek sasaran yang dituju telah berhasil dipatahkan,/dihancurkan/diremukan tentu menjadi suatu kebanggan tersendiri bagi si Praktisi Beladiri itu sendiri bahwa latihannya selama ini telah berhasil atau mencapai kemajuan, apalagi jika aksi tersebut di pertontonkan di depan  khalayak ramai tentunya akan menaikan pamor dari si praktisi beladiri itu sendiri dan juga ilmu seni beladiri yang ditekuninya. Tentunya tidak cukup jika latihan tendangan kita  hanya menendang target secara berulang-ulang meskipun tidak pernah luput darisasaran, tidak peduli seberapa keras tendangan kita dan seberapa keras suara benturan yang dikeluarkan ketika tendangan mengenai target, hal ini dikarenakan sifat matrial Target yang fleksibel (lentur). Oleh karena itu perlu suatu alat  pembuktian  atau tolak ukur bahwa serangan tendangan yang dilancarkan itu serius, tajam dan berbahaya jika menyentuh objek sasaran . Maka dari itu banyak orang untuk mencari-cari kira-kira objek sasaran apa yang akan digunakan. Pada umumnya kebanyakan para Praktisi Beladiri untuk melatih keakuratan dan ketepatan menendangnya menggunakan kaleng minuman softdrink yang diletakkan diatas kepala partnernya kemudian menendangnya, atau bisa juga dengan buah (makin kecil bentuk buah tersebut maka semakin hebat jika si praktisi beladiri tersebut dapat menghantam buah tersebut tanpa mencedrai kepala partnernya). Tapi dari zaman ke zaman, dari waktu ke waktu hingga sampai sekarang yang paling populer adalah menggunakan objek sasaran dengan menggunakan  papan kayu ketimbang material-matrial yang lainnya seperti genteng, balok es, bata dan lain-lain.



Hal ini dikarenakan papan kayu mempunyai beberapa kelebihan dibanding matrial lain yaitu : 
  • Praktis tidak repot untuk membersihkan lantai yang biasanya kotor oleh puing-puing pecahan genteng dan becek oleh sisa-sisa pecahan balok es yang telah diremukan. atau bisa dikatakan gampang untuk dibersihkan pecahan-pecahan dari bekas papan kayu yang telah dihancurkan.
  • Praktis untuk dibawa kemana-mana karena tidak berat, karena objek sasaran kayu ini gampang untuk disetel atau dimodifikasi seolah-oleh terlihat padat, keras, sehingga akhirnya kelihatan seolah-olah berat padahal tidak berat. Mau berapa lapis tumpukan juga relatif tidak berat dibandingkan dengan matrial lainnya.
  • Kekerasan objek sasaran dapat diatur, jika untuk para praktisi beladiri kelas pemula tentunya levelpapan demo kayunya mungkin tingkat lunak atau yang Soft. Sedangkan yang tingkat menengah mungkin papan demo kayunya agak keras atau semi soft dan terakhir untuk  para praktisi beladirikelas mahir  tentunya level papan demonya lebih keras atau Hard.
  • Karena bentuknya yang persegi sehingga praktis dan mudah untuk di packing ketimbang genteng dan lebih tahan lama dibandingkan dengan balok es. Papan Demo kayu dapat tahan hingga berbulan-bulan. 
  • Relatif Tidak melukai tangan atau kaki ketika terjadi benturan dibandingkan material-matrial lain, karena papan kayu tersebut telah di desain sedemikian rupa  untuk kebutuhan para Praktisi Beladiri, maksudnya si praktisi beladiri dapat memilih papan kayu mana yang sesuai dengan taraf kemampuannya sehingga resiko terjadinya kecelakaan dapat ditekan sekecil mungkin. Jadi papan Demo Kayu lebih aman untuk keselamatan para praktisi beladiri, apalagi bagi anak-anak. Seringkali anak-anak sering memperaktekkan apa yg baru saja dilihatnya di televisi, tentang tokoh jagoan action yang meremukkan benda keras.Kalau kita sebagai orang tua tidak jeli dalam mengawasi tingkah laku anak kita, bisa jadi dia mengambil barang apa saja untuk diremukan dan berlagak seolah-olah dia ahli beladiri Karate atau taekwondo dan ini bisa mengundang bahaya.
  • Karena sifatnya (Papan Demo Kayu) yang mampu beradaptasi dengan si praktisi beladiri (mudah diremukan) maka memungkinkan bagi si praktisi beladiri tersebut untuk sukses dalan berdemonstrasi atau beratraksi menunjukkan kebolehannya., bahkan dengan gerakan serangan terumit sekalipun misalnya dengan melakukan tendangan akrobatik di udara yang mampu meremukan papan demo kayu dengan sekali gerakan cepat.
  • Alat pembuktian/ tolak ukur yang sangat bagus untuk uji kemampuan baik untuk praktisi beladiridewasa maupun untuk  anak-anak. Dengan papan Demo Kayu ini para praktisinya juga dapat menjalin keakraban dan melatih  kerjasama yang solid antara sesama praktisi beladiri,  karena untuk melakukan uji kemampuan tersebut kebanyakan membutuhkan partner antara 2-10 orang, bukan  dengan sendirian. Dan dengan dilakukan di depan umum maka orang-orang akan lebih mengetahui siapa kita (kita lebih dikenal orang). Tentunya pada acara-acara penting tertentu seperti misalnya promosi perguruan, maka  perguruan anda akan semakin dikenal dan ujung-ujungnya banyak calon siswa-siswi baru yang mendaftar ke perguruan anda.
  • Dengan menggunakan Papan Demo Kayu  berarti turut membantu masyarakat pedesaan indonesia yang  berprofesi sebagai buruh kayu di Malang. Sebagaimana kita ketahui daerah Malang adalah salah satu penghasil kayu terbesar di Indonesia, dan hasil produksi papan demo Kayunya telah di ekspor ke mancanegara dan diakui kualitasnya oleh badan Organisasi Beladiri Terbesar Taekwondo Dunia WTF dan ITF. 
Kami menyediakan dan menjual kebutuhan papan Demo Kayu untuk digunakan pada acara-acara penting perguruan, atau untuk latihan secara private. Mengenai bahan baku atau kayu yang dipakai untuk pembuatan papan Demo beladiri ini untuk tipe soft terbuat dari kayu Sengon laut atau Albasia ( Paraserienthes Falcata ) dan kayu Balsa ( Lagopus ochroma ), sedangkan untuk tipe Hard terbuat dari kayu Pinus (Pinus Merkusii ). 

Papan Demo Kayu yang kami jual ukurannya sesuai dengan ukuran Standar Internasional yaitu ukuran  
300 x 225 x 10 mm , seharga Rp 6000 perpotongnya. Untuk informasi lebih detail silahkan kunjungi:KLIK DI SINI (PAPANDEMOBELADIRI.BLOGSPOT.COM)

penampakan:




POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA

Pengetahuan Dasar Karate di Dojo

Pengetahuan Dasar Karate di Dojo


 Pemahaman dan Pengetahuan Dasar Karate di Dojo, Hal-hal penting  yang harus diketahui Karateka selama di Dojo.

Pengelompokan Karateka dalam berbagai level ditujukan agar dapat  mendorong para murid untuk berlatih dan menghindari kejenuhan dalam latihan. Pengelompokan tingkat Karateka tersebut umumnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
a.   Tingkat Kyu atau pemula ,mereka disebut Mudansha dan umumnya level ini dimulai dari bilangan besar (10 / 9) ke kecil (1/ 1) sebagai pembeda yang mengacu pada tingkat penguasaan akan substansi teknik dasar perguruannya. Penggunaan ikat pinggang dengan berbagai warna yang diadopsi oleh Gichin Funakoshi dari sistem Judō oleh Jigoro Kano lazim digunakan sampai saat ini sebagai pembeda tingkat, dan biasanya umumdimulai dengan warna putih bagi Kohai yang baru memulai  latihan.

b.    Tingkat Dan atau lanjutan / mahir , mereka disebut Yudansha  dan umumnya level ini di Shotokan dimulai dari bilangan kecil   ( 1 ) ke besar ( 9 / 10 ) sebagai pembeda yang lebih mengacu pada tingkat penguasaan jiwa lewat pemahaman teknik    berdasarkan substansi filosofi perguruannya.Warna ikat  pinggang yang paling umum dipakai adalah hitam (meskipun pada  beberapa ryu / aliran ada beberapa variasi warna yang dilakukan).Khusus  Yudansha ada banyak istilah yang lebih spesifik dalam hal  penyebutan nama, yaitu :

      i.  Sempai , berarti senior dalam bahasa Jepang.Umumnya di Shotokan  
        digunakan para Kohai untuk memanggil mereka yang memiliki jabatan  
        sebagai asisten pelatih/pelatih biasa dengan kualifikasi Kyu 3 ~ Dan 3.

      ii. Sensei , berarti guru dalam bahasa Jepang.Umumnya di Shotokan         
        digunakan untuk penyebutan Yudansha dengan kualifikasi Dan IV
        ~ V atau pelatih kepala.

      iii. Renshi , berarti guru ahli / utama dalam bahasa Jepang.Umumnya di 
         Shotokan digunakan untuk penyebutan Yudansha dengan kualifikasi  
         Dan  VI ~ VIII.Istilah lain adalah Dai Sensei atau Kyoshi.

      iv. Shihan , berarti guru besar / mahaguru dalam bahasa          
         Jepang.Umumnya  di Shotokan digunakan untuk penyebutan Yudansha  
         dengan  kualifikasi Dan IX ~ X . Istilah lain adalah  Hanshi.

     v. Beberapa varian lain untuk pemimpin tertinggi   perguruan dalam seni 
        beladiri Jepang adalah : Menkyo, Kaiden, Osho, Soke, Doshu, Taisho,
        Sosho, O Sensei, Kaiso, Shodai, Kaicho, Kancho, Meijin (lihat majalah
        Jurus no. : 07  tahun 1999, halaman 20-21)

2.   Sarana penunjang latihan ; yang dimaksud disini yaitu :

a.   Pakaian : pada awalnya di Okinawa tidak ada pakaian khusus untuk berlatih ilmu beladiri apapun , bahkan dalam beberapa foto dokumentasi dari abad 19 terlihat para praktisi ilmu beladiri hanya mengenakan celana saja tanpa baju. Baru setelah mereka berinteraksi dengan disiplin ilmu beladiri Jepang lainnya diawal abad 20 (dipelopori Gichin Funakoshi yang mengunjungi Dōjo Kodokan milik Jigoro Kano) hal tersebut dapat diseragamkan hingga kini dengan memodifikasi seragam Judō yang telah ada. Pakaian untuk berlatih ini disebut sebagai Karate-gi atau Dō-gi atau Keiko-gi, terdiri atas semacam jaket berlapis dua(Uwagi ) dan celana panjang longgar (Zubon) yang berwarna putih ; serta sebuah ikat pinggang tebal dari kain yang dijahit rangkap ( Obi ) yang dililitkan dua kali dan berwarna sesuai tingkatan yang dicapai penyandangnya ( lihat pembahasan SubBab  diatas ! ).Bahan yang paling baik untuk digunakan adalah jenis kain kanvas yang tidak terlalu tebal seperti halnya bahan kanvas pada seragam Judō , namun memiliki daya tahan yang sama.Agaknya pakaian ini memang sangat berperan besar dalam perkembangan Karate keseluruh penjuru dunia, karena ia memiliki semacam keluwesan tersendiri sehingga terbukti bisa dengan mudah beradaptasi secara universal bagi para praktisi yang berasal dari belahan dunia manapun atau unsur etnis maupun religius apapun juga. Dewasa ini sesuai perkembangan mode dan teknologi pertekstilan telah banyak diciptakan karate-gi dengan model, bahan dan bahkan warna yang berbeda dengan model asli tradisional Jepang (terutama sekali terjadi pada Karate di Amerika & Eropa ). Namun bahan yang terbukti paling baik adalah yang berbahan dasar katun yang telah teruji dalam penyerapan keringat selama berlatih.Tercatat nama Tokaido sebagai salah satu perintis awal dan produsen karate-gi bermutu yang paling dikenal luas di dunia.

b.   Tempat : disebut Dōjo yang berarti “tempat untuk mempelajari” dalam bahasa Jepang, dan pada jaman lampau lebih mengacu pada arti “aula untuk bermeditasi dalam kuil”.Dalam sebuah Dōjo tradisonal di Jepang ada banyak aturan yang sangat mengikat dan penuh tatakrama lama, seperti penempatan altar dan Kamiza(tempat duduk khusus untuk guru) serta penggunaan Tatami (matrasdan Zori (sandal khusus dari kayu & jerami). Inilah agaknya hal yang mendasari kesakralan eksistensi sebuah Dōjo secara mistis religius bagi para penganut paham Karate Tradisional yang konservatif pada akar budaya Sino- Jepang ; suatu persepsi yang mendapat penentangan keras dari praktisi  Karate-dō di dunia Barat yang sangat anti pada sesuatu yang bersifat irasional & non-logika.Bahkan saat ini banyak para guru besar berpengaruh asal Jepang sendiri seperti Hirokazu Kanazawa dan Hitoshi Katsuya yang secara tegas berani menolak penerapan sistem Dōjo lama (Shiai-jo) tersebut.Bagaimanapun juga secara umum dewasa ini sebuah Dōjo sudah dapat dikatakan memenuhi syarat standar apabila memiliki luas yang cukup, berlantai datar, berdinding dengan ventilasi yang cukup dan memiliki atap yang agak tinggi.Tentunya hal diatas harus dibarengi dengan kebersihan dan kenyamanan serta beberapa sarana lain yang bersifat tambahan sesuai kebutuhan.

c.   Alat : tidak ada suatu jenis alat khusus apapun yang harus dipakai dalam sebuah latihan Karate . Penggunaan alat tradisional Jepang seperti Makiwara (semacam samsak) lebih dikarenakan faktor kebiasaan setempat . Terbukti kini sangat banyak model alat yang sangat sukses dipakai sebagai penunjang program latihan yang menekankan pada penerapan fungsi ilmu faal dan  anatomi tubuh secara tepat dengan inovasi yang berteknologi modern yang telah teruji.

3.   Program – program permanen ; yang dimaksudkan disini adalah rangkaian / proses kegiatan yang harus ada dan berlangsung secara berurutan dalam sebuah latihan Karate-do dalam Dōjo .Sesuai aslinya yang berdasarkan prinsip standar ajaran Budō (seni beladiri Jepang) maka minimal ada delapan buah proses wajib dalam sebuah latihan formal seni beladiri Karate-dō yang mana pemaparan proses – proses tersebut dijelaskan dengan urutan sebagai berikut di bawah ini :

a. Rei-Shiki /Upacara /Tradisi penghormatan pembuka
b. Taisō / Senam / Stretching pembuka
c. Kihon
d. Kata
e. Kumite
f. Mondo / Diskusi tentang materi latihan
g. Taisō penutup
h. Rei-Shiki penutup

a.    Rei-Shiki pembuka dan penutup sama bentuknya, biasanya peserta duduk dengan posisi Sei-za Za-zen(di Jepang orang lebih mengutamakan posisi duduk “ala tukang jahit “ karena dianggap lebih sopan dibandingkan posisi duduk “ala bunga teratai”) dalam beberapa lajur sesuai tingkatan. Lalu diawali dengan pembacaan Dōjo-Kun Niju-Kun (diIndonesia diganti dengan Sumpah Karate), melaksanakan Mokuto(mengheningkan / mengonsentrasikan / merelaksasikan pikiran, bukan makuso / mokuso untuk pengucapannya ! )danterakhir melakukan Shomen-Ni-Rei (penghormatan terhadap yang ada di depan peserta Rei-Shiki, di Jepang hal ini mengacu pada Mufudakake/ papan kayu kecil di dinding utama sebuah Dōjo yang berisikan nama – nama para pendiri / guru dari ryu tersebut. Di Indonesia hal ini diganti dengan bendera negara dan lambang perguruan).Semua proses itu dilakukan secara bersama – sama. Selanjutnya barulah dilakukan Sensei-Ni-Rei(penghormatankepada guru) , lalu Otagai-Ni-Rei (penghormatan terhadap sesama peserta Rei-Shiki) dan terakhir Dōjo-Ni-Rei (penghormatan kepada Dojo).Semua bagian Rei-Shiki ini dilakukan dengan posisi Za-Rei (penghormatan sambil duduk), diiringi pengucapan kata OSH yang merupakan salam resmi hampir semua perguruan Budō di Jepang.

B.    Mondo ; arti sebenarnya adalah pertemuan resmi antara guru dengan para siswanya dalam sebuah Dōjo yang berasal dari tradisi kuno Zen (sekte utama agama Budha di Jepang).Disini dibahas lewat dialog maupun diskusi tentang pokok bahasan latihan yang telah diberikan. Pada tradisi aslinya para guru akan mengakhiri dengan sebuah Koan / frasa singkat yang tak memiliki arti logis namun lebih pada nilai filosofis.

POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA

Cara Terdashyat Melejitkan Energi Karate

Cara Terdashyat Melejitkan Energi Karate Anda


Melejitkan Energi Karate Anda dengan melakukan Kebiasaan Pola Pikir Positif Setiap Hari


                                                                                                                                          

Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari  kita tidak akan pernah luput dari yang namanya masalah/problematika hidup. Hampir semua orang yang hidup di dunia ini mengalaminya hampir setiap hari, apalagi bagi orang-orang yang sibuk untuk mengais rezeki untuk dirinya  sendiri dan keluarganya, tiap hari pasti bergumul dengan masalah. Masalah-masalah apapun yang kita hadapi baik bersifat ringan, menengah maupun  berat adalah merupakan Sunahtullah atau suatu hal yang wajar/alami  yang dialami oleh setiap manusia yang hidup di dunia ini. Mungkin anda sudah biasa dengan berbagaimacam permasalahan yang membelit hidup anda, anda berpikir walaupun dirasa sakit tetapi lama kelamaan rasa sakit itu akan hilang bersamaan dengan hilangnya masalah tersebut. Permasalahannya disini adalah dapatkah anda untuk tetap konsisten dalam melakukan program sehari-hari yang telah anda tetapkan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup diri anda secara positif. Misalkan anda mempunyai tujuan dan komitmen ingin konsisten berlatih Karate, karena anda menganggap bahwa berlatih Karate dengan tekun dapat meningkatkan dan mengasah kemampuan  keterampilan anda dalam membela diri,  dan anda juga menyadari betapa banyak mamfaat  yang dapat kita ambil dari berlatih Karate dari sisi Jasmani maupun mental spiritual. Anda menganggap bahwa Karate adalah “The way of Life” (jalan hidup anda), your style dan lain sebagainya, tapi dapatkah anda terus bertahan untuk tetap berkomitmen berlatih Karate setiap hari, sedangkan anda sedang dirundung banyak masalah? Contoh konkritnya begini: Waktu anda bangun pagi tentunya energy anda 100% full, lalu dilanjutkan dengan latihan Karate yang menguras banyak tenaga (paling tidak berlatih selama 1 jam), sehabis latihan Karate tentunya anda semakin segar tatapi cadangan energy anda mungkin tinggal 70% (Karena dipakai 30% untuk latihan Karate), kemudian anda melanjutkan aktivitas lainnya  seperti sarapan dan pergi bekerja ke kantor. Selama anda melakukan perjalanan ke kantor anda juga turut membuang energy anda sebagai contoh  anda membawa kendaraan anda baik mobil atau motor, disana anda mengalami kemacetan, mungkin juga anda kesal dan marah dengan pengendara-pengendara lain di jalan, anda harus lihai dalam mengemudikan kendaraan anda  karena jika tidak anda akan terkena celaka di jalan raya. Tahukah anda bahwa kesemua permasalahan yang melanda diri (mengganggu pikiran kita) kita saat di jalan raya dapat menyedot/menguras energy kita tanpa kita sadari? Sampai di kantor mungkin energy kita tinggal 55%, kemudian misalnya anda harus melakukan persentasi terhadap klien anda dimana dibutuhkan stamina yang fresh dan prima agar ide-ide anda senantiasa mengalir, lalu andapun berhasil melakukan kinerja yang memuaskan  dalam persentase anda tersebut, tetapi tebak apa? Energy anda tinggal 20%, anda merasa sangat kelelahan, jenuh, dan lapar. Lalu anda segera bergegas untuk ke Kantin untuk menyantap makanan yang enak kesukaan anda.  Andapun dengan bernafsunya melahap semua makanan yang enak tanpa memperdulikan apakah makanan tersebut baik bagi kesehatan. Setelah anda makan, anda beristirahat sejenak dengan merebahkan badan di lantai karena kekenyangan dan kelelahan (anda beristirahat kurang lebih 45 menit).  Setelah anda bangun dari istirahat anda,  sebuah tugas yang sulit dari atasan atau bos anda telah menanti anda. Guess What? Total Energy anda setelah beristirahat dan makan Cuma ada 23%, sedangkan untuk melakukan tugas yang sulit  dari bos atau atasan anda, anda setidaknya membutuhkan energy 35%, lalu apakah yang terjadi? Ternyata anda secara tidak disadari  anda melakukan kesalahan atas pekerjaan yang dilimpahkan atasan kepada anda. Walhasil si bos pun mencak-mencak kepada anda atau marah-marah kepada anda.  Kenapa ini bisa terjadi ? yah karena anda dalam kondisi kelelahan, jika anda kurang energy atau lelah pikiran anda jadi tidak tajam. Karena anda telah melakukan pekerjaan yang sulit plus mendapat amarah dari si Bos, cadangan energy pun berkurang jadi tinggal 9%. Andapun pulang ke rumah tentunya dengan melewati jalan raya yang sama. Peristiwa yang sama terulang lagi  sama seperti waktu mau berangkat kerja, jalan macet, masing-masing pengendara saling mengeluarkan egonya masing-masing. Sampai dirumah total energy anda tinggal 7%, kemudian anda dihadapkan dengan berbagai permasalahan rumah tangga seperti masalah istri, anak, rumah dan keluarga. Guess what? Energy anda hanya tinggal 2% saja, sedangkan ini adalah saat waktunya anda berlatih Karate (anda sudah menetapkan untuk berlatih selama 1 jam setelah pulang kantor).  Sedangkan latihan Karate membutuhkan energy paling tidak 20-30%(karena andapun kepingin menjadi seorang Karateka yang handal maka latihan yang dilakukan harus keras dan bagus). Tetapi apa daya tenaga/energy anda tinggal  2%, jangankan untuk latihan Karate, berdiri saja sudah sulit, dan rasanya ingin pergi tidur saja. Akhirnyapun anda tidur tanpa sempat latihan Karate. Pada Esok harinya berkaca dari pengalaman buruk kemaren karena dimarahi oleh si Bos, andapun ogah latihan Karate. Andapun perlahan-lahan mulai meninggalkan latihan Karate. Karate bukan sebagai kebiasaan gaya hidup lagi buat anda. Akhirnya anda menyesal bahwa anda tidak bisa menjadi seorang Karateka handal sebagaimana yang dicita-citakan sebelumnya karena kesibukan anda yang sangat menyita waktu, tenaga dan pikiran.  Lalu bagaimanakah cara untuk mengatasi masalah ini? Adakah solusinya?  Apakah dengan minum vitamin atau minum minuman berenergy dapat menyelesaikan masalah? Atau mungkin dengan menerapkan aturan gizi yang ketat  buat anda? Mari kita kaji dan telaah sama-sama disini, vitamin, minuman berenergy dan aturan gizi yang ketat/sehat hanya mampu menyumbang maksimal Cuma 30% terhadap cadangan energy anda. Sedangkan kelemahannya adalah anda harus mengeluarkan kocek yang dalam untuk hanya sekedar membeli vitamin, minuman berenergi dan makanan sehat lainnya untuk kebutuhan anda sehari-hari.  Sedangkan kita tahu sendiri mana ada sekarang vitamin, minuman energy, makanan sehat yang murah. Semakin bagus kualitas dari vitamin, minuman enery, dan makanan yang sehat tersebut tentunya maka akan semakin mahal harganya, menurut Penulis itu adalah tidak efisien dan merupakan pola hidup yang boros. Maka Penulis ingin berbagi pengalaman dengan anda-anda semua tentang suatu kunci/solusi  agar level energy anda selalu dapat tetap bertahan di level yang baik,   atau bahkan mungkin lebih. Apakah kunci atau solusinya tersebut? Kuncinya adalah “Menerapkan Kebiasaan Pola Pikir Positif dalam kehidupan sehari-hari dan mejauhi Segala macam pikiran Negatif”. 
Apakah dengan hanya itu kunci atau Solusinya? Penulis katakan Ya, hanya itu saja solusinya!!! THERE IS NO OTHER WAY !!!......berdasarkan pengalaman Penulis yang sudah dapat langsung merasakan hasil yang dashyat  dari kunci/solusi ini adalah level energy penulis yang selalu berada di level yang bagus, artinya merasa lelah dan capek sudah pasti, tapi setelah itu dicharge kembali dengan pola berpikir yang Positif,rasa lelah dan capek itu hilang dengan sendirinya. Pola berpikir Positif ini banyak macam ragam jenisnya, berbagai macam pola pikir Positif sudah penulis golongkan menjadi beberapa bagian dan Penulis namakan menjadi istilah”Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU)” . Jenis (SPBU) pola pikir Positif tersebut adalah:
  • SPBU bersyukur, yaitu membiasakan diri kita sehari-hari untuk selalu mensyukuri terhadap sesuatu yang sudah kita dapatkan. Sebenarnya, Ini adalah kekuatan terhebat dari seluruh alam semesta bila anda menyadarinya. Pastikan setiap anda memegang, atau melihat hal-hal disekitar anda, anda selalu bersyukur atau berterima kasih kepada Tuhan. Bersyukur bisa dilakukan sambil memejamkan mata selama beberapa menit. Jika anda merasa terharu, menangis karena bahagia saat bersyukur , biarkan saja perasaan tersebut menghinggapi anda. Menangis sampai mengeluarkan air mata saat bersyukur merupakan indicator dari semakin baiknya/semakin bagusnya  kualitas energy yang didapat dalam artian jika anda melakukan bersyukur sampai pada tahap dimana anda merasa terharu dan menangis sehingga  mengeluarkan air mata maka sesungguhnya level energy anda akan meningkat secara drastis. Mungkin yang tadinya hanya 30% bisa menjadi 100% dalam waktu hanya beberapa menit saja. Terus terang saja sampai saat ini penulis belum bisa sampai pada level ini (tahap menangis).
  • SPBU berbuat baik dan menyenangkan kepada orang/alam disekitar anda. Jika anda melakukan perbuatan seperti tersenyum ramah,  berkata-kata yang menyenangkan kepada orang lain, membantu orang lain yang terkena musibah maka orang yang anda senangi akan memberikan energinya kepada anda, sehingga tanpa anda sadari energy anda semakin meningkat. Intinya perbuatan apapun baik kecil maupun besar yang dapat menyenangkan hati orang  lain/alam dapat meningkatkan energy kita. Sedekah, membersihkan sampah, membantu orang dalam pekerjaannya termasuk dalam katagori ini. Pastikan jika anda bertemu dengan setiap orang baik teman, orang lain, saudara, tetangga anda harus melakukan pengisian bahan bakar(berbuat menyenangkan kepada mereka).
  • SPBU menjaga pikiran kita. Senantiasa menjaga pikiran kita dari segala macam prasangka buruk atau negative kepada  orang lain. Tentunya anda mempunyai perasaan jengkel, kesal, sebal bahkan benci kepada orang lain. Ketahuilah bahwa pikiran tersebut membuat energy kita makin tersedot (bagaikan lintah atau cacing yang menghisap darah kita sampai habis).  Dalam hal ini anda harus berbesar hati terhadap orang yang pernah menyakiti anda, anda tidak boleh menyimpan dendam walau sedikitpun, anda harus memaafkan dia dengan cara jangan mengingat-ingat kembali perbuatannya yang menyakiti anda.  Bagaimana cara agar kita tidak teringat kembali dengan perbuatannya yang menyakitan? Caranya dengan terus focus dan sering mengingat-ingat segala macam perbuatan baik yang dia pernah lakukan terhadap kita. Pastikan jika anda teringat akan perbuatan buruknya, anda langsung mengingat kebaikannya.
  • SPBU menjalankan ibadah, melakukan ritual keagamaan seperti shalat dapat mengisi bahan bakar energy kita yang hilang, karena dengan shalat kita menghilangkan semua pikiran-pikiran yang bercabang menjadi  satu arah pikiran yaitu kepada sang Maha Pencipta. Dampak yang terjadi apabila kita dapat memusatkan pikiran kepada Tuhan adalah energy kita akan terisi kembali atau paling tidak tetap terjaga pada level yang baik. Semakin bagus kualitas anda dalam memusatkan pikiran kepada sang Maha Pencipta, semakin besar energy yang akan anda terima. Jadi bila anda merasa lelah atau capek sementara waktu sudah menunjukkan waktunya untuk  shalat (bagi orang muslim) maka segeralah sambut dengan sukacita, bergegaslah untuk shalat, karena shalat itu sebagai SPBU kita.
POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA

Teknik Cara Mematahkan dan Meremukkan Benda-Benda Keras (Tameshiwari)

Teknik Cara Mematahkan dan Meremukkan Benda-Benda Keras (Tameshiwari)




Teknik meremuk/mematahkan/menghancurkan benda/objek keras hanya merupakan salah satu bagian kecil dari Latihan Karate, dimana dalam teknik ini sebenarnya merupakan peragaan kecepatan dan tenaga yang dapat dicapai oleh tubuh lewat serangkaian proses latihan yang panjang dan melelahkan.
Seorang Karateka harus mampu memusatkan dan membangkitkan segala kekuatannya terhadap objek yang akan diremukkannya. Bila muncul keraguan dalam dirinya akan kemampuan meremukkan benda tersebut, bahkan sebelum dia melakukan pukulan, maka keraguan yang muncul tersebut mau tidak mau, suka tidak suka akan mengurangi kekuatannya dalam memukul, dan kalau sudah begitu tentunya objek yang akan dijadikan sasaran memukul pastinya tidak akan remuk. Pada prinsipnya bisa tidaknya objek tersebut remuk atau hancur, itu tergantung dari pemusatan  dari pikiran kita. Takut akan sakit biasanya membuat siswa ragu-ragu, dan dengan demikian mengurangi tenaga dan kecepatannya. Siswa harus dapat membangkitkan dan mengembangkan kepercayaan diri sendiri dan mampu mengatasi ketakutan psikologis tersebut. Ia harus menyadari bahwa  ia harus mempertaruhkan tenaga dan mental yang amat besar , kebulatan tekad dan latihan pemusatan yang dinamis yang merupakan kunci dari latihan-latihan meremukkan atau mematahkan benda-benda keras.
Untuk meremukkan atau mematahkanbenda-benda keras , diperlukan prinsip-prinsip sebagai berikut:

  1. Ambil posisi pada jarak yang layak, dan sikap yang menjamin keseimbangan untuk maksud yang satu ini. (biasanya sikal L atau sikap tegap (fixed), dan sikap jalan pada awal gerak memukul. Sikap-sikap ini dipakai bila ingin menghancurkan dengan tangan.
  2. Pusatkan dan bangkitkan segala tenaga pada waktu mengenai sasaran, dipusatkan pada suatu titik diluar objek yang akan diremuk. Jangan membidik dan memukul pada permukaan objek. Pusatkan, bidik , dan pukul pada titik pusat dari objek.
  3. Dalam teknik-teknik meremuk pinggang dikoordinasikan, untuk memungkinkan terputarnya badan lengan sepenuhnya ke arah objek.
  4. Punggung lurus, tumit-tumit dipijakkan dengan kuat.
  5. Keluarkan nafas kuat-kuat pada waktu mengenai sasaran.
  6. Tegangkan bagian yang memukul dan perut pada waktu mengenai sasaran.
  7. Pada teknik meremuk dengan kaki, badan diikut sertakan ke arah objek, dan mamfaatkan sebesar-besarnya daya pegas dari lutut yang tidak menendang.
  8. Tegangkan bagian pemukul dari kaki yang menendang pada waktu mengenai sasaran, dan jaga agar kaki itu terentang lurus.
  9. Arahkan pemusatan pikiran untuk meremuk (pikiran lebih utama dari pada tubuh).


    Membidik dan meluncurkan pukulan tepat ke titik tengah sasaran Objek dengan kekuatan dan kecepatan yang Maksimal adalah kunci suskses untuk meremukkan sebuh objek


     Gunakan bagian ujung dari tangan (bagian ujung tangan adalah bagian yang bersentuhan langsung dengan objek)  untuk memukul objek,  semakin kecil dan lancip  ujung tangan yang akan digunakan untuk memukul, semakin mudah untuk meremukkan objek.

     Cara atau Teknik Meningkatkan Kekuatan (Power) Pukulan atau Tendangan ketika melakukan Tameshiwari:



    1. Memamfaatkan  gaya gravitasi bumi, contoh seumpama ada orang  mempunyai berat badan 154 lbs (70 kgs) berdiri dengan satu kaki, maka bumi menerima tekanan sebesar 154 lbs (70 kgs.) juga, tetapi jika orang yang mempunyai berat badan  154 lbs (70 kgs) meloncat  ke udara dan salah satu kakinya mendarat mengenai/menekan bumi, maka tekanan yang diterima oleh bumi menjadi lebih besar dari 154 lbs (70 kgs.). Dalam hubungannya dengan Tameshiwari, kekuatan gaya grafitasi bumi dapat dipadukan dengan teknik cara memukul yang benar, tenaga dan kecepatan sehingga menimbulkan efek damage yang sangat besar bagi objek/benda keras yang akan dihancurkan tersebut. 
    2. Melakukan pukulan dengan posisi yang benar atau lurus ke titik tengan objek. Indikator lurusnya pukulan kita untuk mengenai objek adalah dengan melihat sudut dari ujung  tangan kita dengan permukaan objek tersebut yang membentuk sudut 90 derajat, sebagaimana yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini.  

    Metode yang Dipakai  untuk Memposisikan Objek/Benda Keras  yang akan Dipukul yaitu:

     Pada metode pertama, adalah metode yang lazim digunakan para Karateka untuk melakukan Tameshiwari, tetapi metode ini sangat sulit untuk di remukkan dibandingkan dengan dua metode lainnya diatas, karena objek tertumpu dengan seimbang oleh kedua kakinya, yang mana dalam posisi ini kekuatan dan ketahanan objek terhadap benturan dari atas  semakin kokoh. Dalam posisi seperti ini Karateka harus mengeluarkan kekuatan yang lebih ekstra untuk meremukkannya tepat di titik tengah objek tersebut.

    Pada metode kedua, sebenarnya lebih/paling gampang   dari metode pertama dan ketiga sebab objek miring dan dalam posisi yang tidak kokoh (hanya bertumpu pada sebelah tangan Karateka). Karateka dapat lebih mudah untuk meremukkan benda keras dengan metode posisi objek seperti  ini.

    Pada metode Ketiga, sekilas terlihat lebih sulit dari pada metode kedua, tetapi jika dilihat lebih teliti sebenarnya ujung besi yang digunakan untuk jadi tumpuan balok batu bata (objek) dapat dijadikan alat untuk membantu Karateka dalam proses peremukan objek.



    Secara teoritis objek dengan permukaan yang lebih tipis dan lebih lebar dapat lebih mudah untuk dihancurkan




      Artikel ini 

POST BY: KARATE INKANAS SUMBAWA